Hari ini, aku meyakinkan diri dan hatiku untuk menemuimu. Menyelesaikan semuanya yang masih ku simpan. Melihatmu untuk terakhir kali. Menatap matamu, menggenggam tanganmu dan mengatakan sayangku padamu untuk terakhir kali.
Perlahan kamu datang dari arah itu, dengan muka bingung dan raut muka yang mencari-cari sosok seseorang. Aku diam melihatmu dari jauh, dan menundukan kepalaku. Lalu matamu melihat kearahku. Kamu mendekat dan menyapaku dengan bahasamu seperti biasanya. Ingin ku memelukmu, tapi perlahan aku sadar, aku sedang berada di kampus dan aku sudah tak memiliki hak apapun untuk itu. Niatku ku urungkan, ku gantikan dengan syukurku pada Tuhan-ku bahwa kamu masih diberi kesempatan untuk menemuiku disini.
....
Universitas Sriwijaya.. Siang itu...
Aku kalah. aku tak mampu lagi menjadi yang berharga untukmu. Aku tak mampu lagi menjadi sesuatu yang kau inginkan untuk menjadi tempatmu kembali saat kau letih.
Dan yaa..
ini aku yang masih tetap berjuang untukmu dan ternyata, aku pun ikut kalah.. Setidaknya, aku kalah dengan baik, dengan izinmu :)
dan hey..
ternyata aku memang sekuat itu..
Aku berhasil..
Aku akan kuat.. :)
Kamu..
Baik-baik ya..
Tugasku selesai.
Harapku salah arah..
Akhirnya, aku yang kalah..
:)
Sampaikan salamku.. Untuk dirinya siapapun nanti, yang bisa membuatmu nyaman dimasa depanmu.. Yang akan suatu hari menggantikan posisiku di hati kamu..
You are great person..
dan jangan lupa, ceritakan padanya.. bagaimana aku pernah berjuang mempertahankanmu...
Selamat siang, bang..
Selamat siang, Indralaya.
PS: Aku tidak sedang berdrama, ataupun berusaha menjadi attention whore. Kamu tau kan, aku hanya ingin mengungkapkan apa yang aku rasa? Seperti katamu.. ungkapkan yang kamu rasa.. :)
