Minggu, 24 September 2017

Yang Tak Sempat Terucap

Terima kasih sudah hadir di hidup saya. Walau jalannya tak pernah mudah, terima kasih karena sudah mengajak saya melangkah sampai sejauh ini. Bersamamu, saya mengerti bahwa kita harus berjalan beriringan, bukan berseberangan. Ingatlah bahwa saya akan selalu menjadi teman yang akan mendampingimu sampai ke tujuan, untuk membuat mimpi-mimpimu tak lagi semu.

Terima kasih untuk kesabarannya, pengertiannya, kasih sayangnya, perhatiannya, rindunya, temunya, tawanya, air matanya, dan segala macamnya. Terima kasih karena kamu selalu memberikan saya kesempatan untuk berubah dan memperbaiki diri, tak pernah bosan walau saya kerap kali keras kepala, egois, atau tinggi gengsi.

Terima kasih sudah mempercayai bahwa saya adalah jodohmu walau saya jauh dari kesempurnaan. Percayalah bahwa saya akan selalu berusaha memantaskan diri untuk berada di sampingmu. Kelak, untuk memegang tanganmu, untuk menyandang nama belakangmu, untuk membuatkan kopimu.

Terima kasih sudah membuat saya merasa begitu dihargai, dicintai, dan diperjuangkan. Hal-hal yang mungkin tak pernah benar-benar saya rasakan sebelum kehadiran kamu. Terima kasih untuk selalu mencoba menjadi yang terbaik diberbagai pengalaman dan perjalanan hubungan kita.

Terima kasih atas segala usahamu, besar dan kecil, yang kamu lakukan untuk kebahagiaan saya. Ingatlah bahwa saya mencintaimu lewat hal-hal sederhana. Sesederhana sebuah peluk di penghujung hari, sesederhana sebuah kecup di pagi hari.

Terima kasih atas banyak hal yang sudah kamu ajarkan, berikan, perlihatkan kepada saya. Yang saya tahu, kini, cinta itu bukan hanya dapat dirasakan, namun juga dapat dilihat, kamu.

Untuk Z, saya cinta kamu, lebih dari cinta-cinta saya yang lalu.

Selasa, 05 September 2017

Lalu, apalagi yang kamu cari?

Pria yang baik, dekat dengan Tuhannya, dekat dengan keluarganya, lini pertama sahabat-sahabatnya.
Lalu, apalagi sih yang kamu cari?

Pria yang cerdas, teman berdiskusi yang seimbang, santapan intelektual yang menyegarkan otak dan kemampuan bersosialisasi serta penempatan diri yang amat baik.
Lalu, apalagi sih yang kamu cari?

Pria yang memperbolehkan dirimu menjadi diri sendiri seutuhnya, yang memberikan tanggung jawab penuh untuk dirimu berbuat apa yang kamu ingin, yang membuatmu justru menjaga amanatnya untuk tidak kelewat batas..
Lalu, apalagi sih yang kamu cari?

Pria yang murah senyum, berkepribadian tenang dan penyabar. Penyelesai masalah tanpa mengutamakan kata-kata eksplosif dan pribadi yang radikal; apalagi kekanak-kanakan.
Lalu, apalagi sih yang kamu cari?

Pria yang mampu membuatmu tertawa bahkan saat dirimu pun tak sanggup tersenyum sendiri, seorang yang silly dengan lelucon segar jauh dari kasar dan menjatuhkan orang lain. Seorang pria yang mampu menghangatkan suasana, seorang pria yang mampu membuat suasana yang beku sekalipun menjadi begitu cair.
Lalu, apalagi sih yang kamu cari?

Pria pertama yang kamu cari saat matamu terbuka dipagi hari, dan orang yang sama yang kamu cari sebelum kamu memejamkan mata di saat tidur malam.
Lalu, apalagi sih yang kamu cari?

Pria yang mampu menjaga keseimbangan dalam hidup. Pekerja keras dalam karir, baik dalam pergaulan. Manusiawi dalam bersosialisasi. Seorang pria dengan split personality sempurna, antara profesionalitas pekerjaan, dan seorang teman nongkrong yang menyenangkan.
Lalu, apalagi sih yang kamu cari?

Pria yang mampu dipercaya ibumu, mampu disayang keluargamu, mampu diterima sahabat-sahabatmu. Seorang pria yang mampu membangun kepercayaan orang-orang terdekatmu, mampu berbaur tanpa kendala yang berarti.
Lalu, apalagi sih yang kamu cari?

Pria tanpa basa basi, seorang penunjuk bukti tanpa omongan berlebihan mengenai konsep kebahagiaan. Pria tanpa kata puitis, tapi selalu mampu membuatmu mengangkat simpul di bibirmu, tersenyum bahagia. Seorang pria yang mampu membuatmu menangis, bukan karena sakitnya hati melainkan euphorianya perasaan yang meletup-letup.
Lalu, apalagi sih yang kamu cari?

Lalu, apalagi sih yang kamu cari?
Sudahkah berani untuk berkata “Oke, pencarianku setidaknya…. berhenti..” ?

Alhamdulillah... saya sudah :)