Selasa, 23 September 2014

Belajar Dari Hujan

Mungkin sekarang memang sudah waktunya berganti musim
Hari mulai hujan terus, didahului dengan langit hitam kelam
Ada sedikit rasa takut
Sendirian
Kesepian

Kemudian,
Turunlah hujan...

Manusia dengan sejuta kegagahannya
Jadi tidak berarti apa apa disaat hujan
Hanya bisa diam
Mungkin merenung
Banyak memori yang tiba tiba keluar berloncatan saat hujan
Sejuta kenangan yang tanpa permisi memenuhi seluruh isi kepala
Perasaan-perasaan yang didapat hanya pada saat hujan turun

Hujan deras,
Ada yang memilih mencermati
Mengagumi, membiarkan diri
Beristirahat sejenak dari hiruk pikuk dunia
Ada juga yang marah marah karna merasa aktivitasnya terhenti
Terputus dari sesuatu yang disebut peradaban
Sebagian merasa takut
Merasa hujan seperti badai yang mengempas seluruh hidupnya
Atau kadang seseorang merasa ketiganya

Tapi sore ini,
Entah mengapa hujan punya makna
Selalu ada pelangi setelah hujan
Awan selalu kembali cerah
Anak kecil, tukang jualan, sampai para pekerja kembali memenuhi jalan

Hujan ternyata bukan untuk selamanya
Kadang memang panjang
Kadang teramat panjang
Tapi semua kembali normal
Masih ada kehidupan setelah hujan

Masalah itu ibarat hujan
Betapa pun berat
Betapa pun sakit
Menyesakan
Membuat mual
Dan ingin muntah
Suatu hari... pasti akan berakhir

Bersabar !
Menunggu, mungkin merenung
Sambil menanti hujan usai
Tidak perlu menerobos derasnya
Membiarkan diri bertambah sakit
Atau menjadi basah kuyup
sedikit lagi...
Matahari akan kembali bersinar
sedikit lagi...
Keceriaan akan kembali mengisi
sedikit lagi...

Hang on, self !

Now or Never

Dear ATG,

Beberapa hari terakhir ini, terlebih beberapa jam terakhir, setelah apa yang terjadi harini adalah waktu terberat yang pernah ku jalani. Menimbang nimbang tentang aku, kamu, tentang kita. Tapi setiap pemikiran tentu membawa pada sebuah keputusan, yang entah berakhir pada kesedihan atau kebahagiaan.
Dan aku memutuskan, perpisahan...
Berhenti dari hubungan yang kita jalani
Semata mata hanya karena aku letih untuk terus berlari

Kita berdua tentu sama sama sadar bahwa kita berada dijalan yang berbeda
Yang tidak akan pernah bertemu disatu titik, sampai kapanpun.
Aku mungkin harus belajar mendisiplinkan diri untuk berpijak pada kenyataan, lebih realistis, serta tidak selamanya terlena dalam mimpi dan harapan yang aku perjuangkan sendiri.

Kamu tahu ?
Terlalu mahal harga yang harus ku bayar untuk hubungan ini.
Bukan dengan materi, tapi dengan hati dan airmata yang terus jatuh.
Aku sungguh lelah, lelah bermain dengan hati.
Dan aku tau kamu akan mengerti.

Kita pernah melakoni suatu hal yang sama beberapa tahun yang lalu.
Yaaa walaupun harus kita akui, ketika itu kita gagal. Kita tertatih. Lalu berlatih untuk hidup lagi.
Kita telah cukup lama berpisah dan merasakan pahitnya rasa karna kehilangan cinta.
Kalau kita berdua sudah mengalami kisah yang sama pahitnya
Akankah kita mengulanginya lagi ?
Bukankah kita harus belajar sesuatu ?


Izinkan aku pergi.
Izinkan aku berhenti dan mengakhiri.
Cinta itu tetap ada dan akan selamanya ada.

Tentu saja aku tak bisa hidup tanpamu. Tapi terlebih lagi aku tak bisa membayangkan hidup dengan perasaan seperti terus berada dalam jet coaster yang aku sendiri pun tak pernah tau bagaimana cara untuk menghentikannya.
Terlepas dari apa yang sudah kita lakukan benar atau salah, aku tetap berhutang terimakasih kepadamu. Terimakasih sudah menjadi teman yang baik. Terimakasih untuk peluk yang selalu memenangkan hatiku, dan tentu saja terimakasih untuk hati yang telah kamu pinjamkan untukku selama ini. Terimakasih sudah membuat hidupku seperti naik jet coaster (seru, tegang, bahagia, naik-turun). Terimakasih telah banyak memberi pengalaman dalam hidupku.

Kalau ini bisa mengurangi sesak di dada,
Ya, tentu saja semua kenangan tentangmu akan terus ada
Maaf kalau aku sering menyakiti kamu dengan sikapku
Tapi kamu tentu tahu, aku sayang kamu.

Be good. Always. I hate saying good bye... so see you later !
Salam buat Zahra :)

Sabtu, 13 September 2014

Bacalah ! Ini untuk kamu…




Hai kamu,


Iya postingan ini untuk kamu. Mungkin kita belum pernah benar benar saling berkenalan, maka melalui postingan ini aku ingin memperkenalkan diri. Namaku Irna, aku hanyalah perempuan biasa. Kalau kamu?

Kita sama sama perempuan yang sama sama mencari cinta dan hanya kebetulan sekarang mencintai orang yang sama. Ini bukan kompetisi untuk menang atau kalah. Karna kalaulah ini kompetisi, dan katakanlah aku menang dan kamu kalah. Lalu setelah itu, apa? Selesai. Bukan kemenangan atau kekalahan yang menjadi ukuran. Sama sekali bukan.

Percaya atau tidak, aku pernah berada di posisimu. Posisi dimana kita mencintai seseorang atau masih sangat mencintai seseorang yang nyatanya sudah memiliki dan mencintai seseorang yang lain. Aku tahu bagaimana sakit dan hancurnya perasaan itu. Kita sama sama perempuan, kan? Entahlah, setelah sekian lama bertahan akhirnya aku sendiri sadar bahwa menjadikan seseorang prioritas tapi tak terbalas itu sangat menyakitkan. Terfokus pada satu titik sampai tidak sadar bahwa ternyata ada yang menjadikan kita titik fokus sejak lama.

Mungkin kamu sedih atau bahkan hancur, tapi janganlah berlarut-larut dengan itu karna sudah waktunya kamu bersiap menyambut cinta yang baru. Cinta yang membalas cintamu. Cinta yang benar benar memberikanmu arti cinta. Bukalah pikiran, diri, serta hatimu. Semua teriring doa. Semoga cepat kamu menemukan muara baru cintamu, yang lebih pantas, yang lebih baik, yang lebih sesuai dengan keinginanmu.

Terima kasih sudah mencintai kekasihku.
Terima kasih telah sempat mampir dalam topik percakapan malam kami.
Bahagia selalu untukmu.

Salam,
Dari Aku.