Senin, 21 Desember 2015

#DuaSatu




Apa yang bisa diceritakan oleh satuan waktu?Sebuah transformasi, dari seorang yang sangat dikenal menjadi seorang yang begitu asing...
dan seorang asing yang tiba-tiba menjadi bagian hidup.

Masih ku ingat hari itu...
Tepat satu tahun lalu, pagi dimana aku berkutat dengan laptop dan essai tugas susulan.
Kamu menanyakan aku dimana, dan belum lagi sempat ku jawab, dering ponselku berteriak meminta aku menjawab telpon darimu, pagi itu.

Hari itu aku memutuskan untuk mengiyakan ajakan jalan seorang laki-laki yang sudah lama tidak bertemu, teman lelaki yang sudah mengenal saya lebih dari 7 tahun lalu. Tanpa ekspekstasi berlebih. Hanya sekedar menemani hadir dalam acara resepsi pernikahan salah seorang kakak yang sudah menjadi bagian penting dihidupnya, disebuah ballroom hotel dikota palembang dan  mengisi hari libur yang sama saja dengan hari hari sebelumnya--jalan dengan siapapun yang mengajak.

Ketika itu, hidup sedang stagnan-stagnannya.
Sulit mempercayai cinta dan berusaha untuk tertarik pada seseorang tapi tak bisa.

Dengan setelan kaos pas badan berwarna merah dipadu cardigan hitam, dan celana hitam. Flat shoes buluk dan rambut tertata apa adanya kami memutuskan menghabiskan hari itu.
Entah apa yang menarik dari seorang laki-laki yang hanya mengenakan batik tosca sederhana, yang kemudian berganti kemeja kotak-kotak merah muda setengah lengan, jeans hitam dan kets. Tapi semakin saya berbicara banyak dengan dirinya, semakin saya menemukan rasa nyaman untuk bercerita lebih banyak dengan dirinya.

Mungkin pintar... Pun sopannya (dia tidak sama sekali menyentuh fisik saya secara sembarangan)

Apapun, kami memutuskan untuk menghabiskan hari itu dengan berbagi cerita tentang hidup, pergaulan, dan cerita zaman sekolah dahulu. Lucu, pertemuan yang bisa menjadi sebuah penentu awal cerita. Sebuah keputusan dan sebuah pembuka jalan bagi cerita kami kedepannya. Setelah hari itu komunikasi kami semakin lekat. Saya mulai suka menerima bbm dan mengangkat telponnya.

Tak pernah terbayang olehku sebelumnya kita dipertemukan hari itu
dan aku mampu mempercayakan hati serta mimpiku pada sosokmu

Masih tak terbayang jika hari itu, aku menerima ajakan yang lain.
atau menolak ajakan seorang mantan teman lama kala jaman sekolah.
Mungkin ceritanya bukan seperti ini.




Terima kasih Dee,
Selamat Satu Tahun Sayang...

Selasa, 08 September 2015

Reblog : Hal-hal yang ingin saya sampaikan padamu, saat jarak dan kesibukan membuat rindu.

Kita sudah terlalu terbiasa untuk tidak bersama. Sejak awal mengamini kata ‘kita’ , jarak dan kesibukan langsung jadi kawan akrab yang tak bisa dilepaskan cengkeramannya. Kita lebih sering terpisah tempat. Tapi anehnya, kuatnya rasa itu tidak juga berjingkat.

Saat rindu menghantam, hubungan ini mengajarkan kita untuk lebih banyak diam. Toh mengumbar rindu tidak memudahkan keadaan. Perjalanan yang tak ringan ini membentuk kita jadi pasangan yang tidak memberatkan.

Namun kamu perlu tahu ada malam-malam sepi saat saya memeluk diri sendiri. Berharap, bisa menyampaikan padamu hal yang terkesan remeh, namun sebenarnya dalam ini.


#Saat kamu sedang tak disisi, saya sering membayangkan betapa nyamannya dipeluk kamu malam ini.
Momen sederhana meletakkan kepala di bahu atasmu akan tetap jadi momen termagis yang pernah saya tahu. Mendengar hela nafasmu yang beraturan, memejamkan mata sembari menghirup harummu yang membuat nyaman.
Saat sedang jauh begini rasanya rindu untuk merasakan hal-hal itu lagi. Saya rela bertukar peran dengan guling di kamarmu. Atau bahkan cicak di dindingmu. Supaya bisa melihat dirimu yang nampang tenang dalam lelap tidurmu.


#Lagu yang biasa kita dengar bersama mencipta remang dari paha hingga kepala. Apakah kamu merasakan hal yang sama ?
Saat tidak bersama macam ini hal-hal sederhana bisa terasa manis jika diputar ulang. Bagaimana kita terbiasa bersenandung saat mendengar lagu apapun yang terputar ditengah perjalanan, sampai keusilanmu memberikan tangan untuk meminta menggenggam tangan saya setiap lampu merah datang atau menarik aku kepundakmu dalam sunyinya perjalanan. Kenangan dari hal kecil macam itu mencipta remang. Apakah di sana kamu juga merasakan gamang?


#Semoga kamu menjaga diri sebaik-baiknya. Jangan sampai jatuh sakit selama kita tak bertatap muka.
Jika kamu jatuh sakit, saya akan jadi orang paling merana di dunia. Membayangkan kamu meringkuk tak berdaya membuat saya berharap punya sayap segera. Supaya bisa menjumpai kamu yang tak bisa dijangkau kapan saja.
Semoga kamu tidak lupa makan, tidak kurang tidur, berhenti saat mata dan tubuh sudah minta diperlakukan dengan sedikit kendur. Saya tidak bisa ke sana seenaknya. Tolong jaga dirimu baik-baik saat saya tak ada.


#Hubungan ini tidak mudah. Saya harap kita tak semudah itu untuk menyerah.
Kita sudah jungkir balik mempertahankan apa yang kita punya. Saling mengunjungi saat bisa, menabung demi dapat menumpahkan rasa bertatap muka. Hubungan ini jelas bukan untuk mereka yang mau main-main saja.
Saya harap kamu pun merasakan perjuangan yang sama. Jatuh bangun yang disayangkan jika dikerdilkan begitu saja. Kita tidak ditempatkan tanpa alasan. Semoga kita pun tak semudah itu mengucap kata perpisahan.


#Hubungan ini jelas untuk sesuatu. Meski tak sesering itu bisa bertemu, anehnya saya tetap mencintaimu.
Kamu bukan pasangan yang bisa saya peluk seenaknya. Kita perlu mengatur jadwal hanya untuk sekadar bertemu saja. Namun anehnya, sejarang apapun pertemuan kita, saya tetap mencintaimu dalam kadar yang sama.
Bahkan bertambah tiap harinya.


Untuk kamu yang jauh disana...
Tolong jangan tertawa geli setelah membaca apa yang saya rasa. Beginilah jika pertemuan mahal harganya. Semoga segera kita bisa bertatap muka.

Jumat, 24 April 2015

Selamat 22, Dee...



Sejak 22tahun yang lalu tuhan mempercayakan kamu untuk lahir kedunia
Untuk bertarung dengan derasnya arus kehidupan. Sekarang kamu sudah menginjak umur dewasa kamu.
Memikul tanggung jawab baru yang jauh lebih besar
Menapaki masa baru yang lebih berat
Menatap masa depan yang sudah didepan pelupuk mata
Cobaan itu datang. Semua masalah tidak akan pernah habis menghampiri.
Semua cita-cita begitu banyak tercipta.
Semua pencapaian begitu besar didapat.

Saat dunia ini bukan lagi tempat yang indah untuk bernaung
Saat kamu merasa semua tanggung jawab begitu membelenggu kamu
Saat hidup mulai berat untuk dijalankan
Dan saat orang-orang mulai mendesak kamu untuk lebih dan lebih lagi
Disitulah sebenarnya kamu akan menghabiskan dunia kamu yang sebenarnya
Selamat datang dewasa.
Selamat ulang tahun Deenan.

Kedepan hidup akan semakin berat.
Berdoalah jangan meminta diringankan bebanya, tapi mintalah dikuatkan tenaganya.
Aku selalu yakin kamu akan mampu menghadapi semua
Aku akan selalu percaya kamu bisa menjadi pribadi yang lebih matang dari sekrarang
Aku juga selalu percaya kamu selalu bisa mengendalikan emosi kamu
untuk belajar menjadi lebih baik lagi.

Kepercayaan aku besar untuk kamu
untuk selalu merangkai kata dan bait baru dalam cerita kita
untuk menciptakan warna, harmoni, dan simfoni indah dalam cerita hidup kita kedepannya
aku juga selalu percaya bahwa kamu ada, untuk aku.



Aku bangga bisa menjadi bagian dari hasil spesial kamu
Aku bangga bisa menjadi bagian dari hidup kamu
dan aku berharap akan selalu seperti itu

Masih banyak mimpi yang belum kita capai
Masih banyak harapan yang akan muncul
Dan impian yang tiada batasnya
Dan akau akan lebih bisa bermimpi jika aku bersama kamu
Karena aku tahu, setiap impian yang aku impikan selalu ada kamu menjadi peran besar didalamnya.

Melangkahlah lebih jauh lagi dee...
Raih semua yang kamu ingin
Kejarlah semua yang kamu mau
Dan rebut kembali yang telah terenggut
Melangkahlah lebih pasti. Berjalanlah lebih tegap. Dan berlarilah jika kamu perlu.
Karena aku tahu, kamu bisa.


Selamat Ulang Tahun Sayangku...


Betara, 04 Februari 2015