Kamis, 20 Februari 2014

Tuhan sedang mempersiapkannya.

Pria yang baik, dekat dengan Tuhannya, dekat dengan keluarganya, lini pertama sahabat-sahabatnya...
Percaya. Tuhan sedang mempersiapkannya.

Pria yang cerdas, teman berdiskusi yang seimbang, santapan intelektual yang menyegarkan otak dan kemampuan bersosialisasi serta penempatan diri yang amat baik..
Percaya. Tuhan sedang mempersiapkannya.

Pria yang memperbolehkan dirimu menjadi diri sendiri seutuhnya, yang memberikan tanggung jawab penuh untuk dirimu berbuat apa yang kamu ingin, yang membuatmu justru menjaga amanatnya untuk tidak kelewat batas..
Percaya. Tuhan sedang mempersiapkannya.

Pria yang murah senyum, berkepribadian tenang dan penyabar. Penyelesai masalah tanpa mengutamakan kata-kata eksplosif dan pribadi yang radikal; apalagi kekanak-kanakan.
Percaya. Tuhan sedang mempersiapkannya.

Pria yang mampu membuatmu tertawa bahkan saat dirimupun tak sanggup tersenyum sendiri, seorang yang silly dengan lelucon segar jauh dari kasar dan menjatuhkan orang lain. Seorang pria yang mampu menghangatkan suasana, seorang pria yang mampu membuat suasana yang beku sekalipun menjadi begitu cair.
Percaya. Tuhan sedang mempersiapkannya.

Pria pertama yang kamu cari saat matamu terbuka dipagi hari, dan orang yang sama yang kamu cari sebelum kamu memejamkan mata di saat tidur malam..
Percaya. Tuhan sedang mempersiapkannya.

Pria yang mampu menjaga keseimbangan dalam hidup. Pekerja keras dalam karir, baik dalam pergaulan. Manusiawi dalam bersosialisasi. Seorang pria dengan split personality sempurna, antara profesionalitas pekerjaan, dan seorang teman minum yang menyenangkan.
Percaya. Tuhan sedang mempersiapkannya.

Pria yang mampu dipercaya ibumu, mampu disayang keluargamu, mampu diterima sahabat-sahabatmu.. Seorang pria yang mampu membangun kepercayaan orang-orang terdekatmu, mampu berbaur tanpa kendala yang berarti..
Percaya. Tuhan sedang mempersiapkannya.

Pria tanpa basa basi, seorang penunjuk bukti tanpa omongan berlebihan mengenai konsep kebahagiaan. Pria tanpa kata puitis, tapi selalu mampu membuatmu mengangkat simpul di bibirmu, tersenyum bahagia. Seorang pria yang mampu membuatmu menangis, bukan karena sakitnya hati melainkan euphorianya perasaan yang meletup-letup.
Percaya. Tuhan sedang mempersiapkannya.


Percaya. Tuhan sedang mempersiapkannya. Akan datang saatnya.
Ketika dia datang dan kita berani untuk berkata "Oke, pencarianku setidaknya.... berhenti.."
Bismillah ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar